Mendahsyatkan pribadi biasa menjadi luar biasa!
P
|
ria ini cukup unik. Dewo
panggilanya. Dari sekian teman laki-laki yang dikenalnya seumur hidup, ternyata
hanya ia yang betul-betul tidak menaruh minat pada olahraga. Tak cukup sampai
disitu, setiap upacara, pria ini selalu pingsan. Ditambah dengan kelemahannya
di pelajaran bahasa inggris yang tidak bisa menjawab apapun ketika ditanya
guru. Sehingga ia selalu dihukum disuruh jongkok dikelasnya. Ketika menginjak
SMA, ia mendapat masalah baru. Ia tidak berani berdiri di depan kelas, hingga
olok-olokkan selalu ia terima dari teman-temannya. Tapi setelah waktu berlalu,
pria itu beranjak dewasa dan ia telah menamatkan kuliahnya dan punya usaha
sendiri. Apakah kalian tahu bagaimana keadaannya sekarang?
Ternyata pria itu sudah berubah!
Benar-benar berubah! sekarang dia sudah mampu berkomunikasi dalam bahasa
inggris dengan baik. Bahkan sebelum jadi pengusaha, pria ini sempat menjadi
penerjemah untuk proyek PBB, dosen untuk International Class, dan
pencipta lagu dalam bahasa inggris. waaaaaw cool..
Kalo soal tampil di publik? No
Problem! Selain dosen, ternyata pria ini juga diakui sebagai No. 1
Creative Marketer in Indonesia,
enterpreneur, speaker,
trainer, writter, yang cukup
terkenal! (bukan keren lagi, udah 'sesuatu banget'). Tapi perlu kalian tahu
nih, masyarakat itu ga kenal yang namanya Dewo, karena itu nama kecilnya.
Sekarang dia dikenal sebagai Ippho
Santosa.
Mau jadi pemenang atau pecundang? Pilihan ada di
tanganmu wahai ABGers...
Kajian utama n’ pertama ini kita mau bahas pribadi
yang biasa menjadi Luar biasa. Yuk kita tengok fenomena nyata diatas, udah ga
heran lagi dan patut kita renungi. Kita lihat kelemahan Dewo, namun ia tidak
mau berpangku tangan dalam menyandang kelemahannya itu. Ia bangkit, berusaha,
memahami diri sendiri, memahami orang lain, belajar, membaca, memanfaatkan moment dan do action now.... SE-GE-RA
intinya dalam menanti perubahan nan gemilang. Kalo kita lihat, memang no body is perfect. Hanya Allah yang
Maha Segalanya PERFECT. Namun, bukan berarti kita menyerah dengan keadaan,
pasrah dengan kondisi, menerima kekalahan sebelum berjuang terus jadi orang
pesimis n tak punya asa, tak memiliki cita-cita apalagi impian.. Bukaaan! Itu
bukan kita ABGers. Kalo kata sentilan Iphho begini, PE-SI-MIS itu adalah ‘Penyakit
Si Miskin’... hehe. Kita kan mau kaya,
kaya Dunia Akherat... kudu OPTIMIS.. aamiin ya Mujib.
Kita adalah PEMENANG. The truly winner. Kata-kata bijak, mengingatkan kita. Setiap orang
diciptakan oleh Allah dengan segala keunikannya. Allah pun yang langsung
berfirman Laqod kholaqnal innsaa nafiii ahsani taqwim (Qs. At Tiin: 4).
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.
Sebagai analogi, jika kita ibarat sebagai pohon pisang, jangan pernah berharap
akan tumbuh menjadi pohon kelapa. Begitu sebaliknya, ketika engkau seperti
pohon kelapa, jangan pernah bermimpi menjadi pohon pisang. Setiap dirimu pasti
memiliki kelebihan dan kekurangan. Yakin??? HARUS! Tinggal kita yang
merencanakan, mengelola, mensiasati, mempelajari, mengamati, then... do ACTION!
To change yoursefl then change the world...
Caranya? Gampang kok. Yang memiliki kelebihan
ditingkatkan, yang menyandang kelemahan, ya diperbaiki. Gitu aja kok repot..
peace V.
Kira-kira apasih yang buat kita berbeda sama yang
lain? Padahal kita sama, makan nasi..hehe. oke deh, check these out..
Berhitung... Mulai!
Kalau dihitung-hitung, masing-masing waktu kita
sama: 60 detik dalam 1 menit, 60 menit dalam 1 jam dan 24 jam sehari, 7 hari
sepekan dan seterusnya, kamu hitung sendirilah waktu yang kamu miliki. Namun, kata
Imam Ghazali, kalau orang umumnya 60 tahun rata-rata dan menjadikan 8 jam
sehari untuk tidur, maka dalam umur 60 tahun, ia telah tidur 20 tahun. Luar
biasa... banyak banget tidurnya ya? Lha prestasinya mannaa .....??
Itulah kebanyakan manusia. Apakah termasuk kita???
Kita akui, kita orang biasa. Banyak keterbatasan,
kekurangan, kelemahan, kegagalan, kemalasan de el el. Itu bukan masalah.
Bagaimana di tengah keterbatasan itu kita dahsyatkan diri agar lahir prestasi
tinggi. Itulah kepahlawana sejati. From zero to hero!
Sejarah mencatat, banyak orang besar justru lahir ditengah
himpitan kesulitan bukan buaian kemanjaan. Mereka besar dengan mengurangi jam
tidurnya, waktu bekerja dan kesibukan mengurusi duniawi untuk memenuhi
kebutuhan ukhrawi. Menyedikitkan tidur malam untuk bisa bangun malam. Sedikit
canda untuk rasakan nikmatnya ibadah. Tak berlebihan dalam bergaul ‘tuk’
rasakan lezatnya iman. Menahan diri dari maksiat biar tubuhnya tetap sehat.
Jadi, apa sih tugas cerdas kita? Pergunakan
sebaik-baiknya salah satu anugerah yang selalu Allah berikan ke kita. WAKTU !
dia ga bisa ditambah, ga bisa dikurang, ga bisa dimajukan apalagi dimundurkan
dan ga bisa diulang. So, Keep your times..
don’t wash your times for nothing...
Teringat dengan 3 wasiat kunci sukses dari penulis
novel best seller Negeri 5 Menara.
Perlu kamu coba dalam memperjuangkan impian dan targetan-targetanmu.
1.
Man
Jadda wa Jada (Siapa yang bersungguh-sungguh maka berhasil)
2.
Man
Shobaro Zafiro (Siapa yang bersabar akan beruntung)
3.
Man
Saro Darbi Ala Washola (Siapa yang berjalan di Jalur-Nya akan sampai)
Akhirnya tiba dipenghujung pembahasan kita, from nothing to something. Optimalkan
modal yang telah dikaruniakan Allah, dan jadikan setiap waktu dan kesempatan
adalah momentum untuk meraih prestasi dunia akhirat. “Jadikan setiap tempat
sebagai sekolah dan jadikan setiap orang sebagai guru”, pesan Ki Hajar
Dewantara.
Pertarungan
terpanjang kita sebagai manusia adalah dengan DIRI SENDIRI. Dengan perasaan
kita, dengan jiwa kita. Setiap saat, setiap waktu, kita harus menundukkan dan
mengendalikan diri kita sendiri. Bahwa sesungguhnya diluar diri kita ada setan
yang selalu menggoda, juga ada lingkungan dan situasi yang turut membentuk dan
mempengaruhi, tetapi pada akhirnya hidup adalah PERJUANGAN menaklukkan diri
sendiri....
[mediyo]
No comments:
Post a Comment