KESEMPATAN KEDUA
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim...
Di depan mihrabmu ini, izinkan aku menuliskan tentang perasaanku di secarik kertas ini, perasaan yang sulit untuk aku katakan dan aku tuliskan, aku tak tahu perasaan ini sebagian dari rindumu kepadaku atau rinduku kepadamu.
Memandang indah mihrabmu dengan buliran air mata yang turun mengingat penyesalan dan dosa yang telah aku perbuat, dosa yang tidak akan bisa diibaratkan dengan apa pun itu, dan dosa yang tak terhitung dari hambamu yang hina ini.
Menuliskan rinduku padamu di secarik kertas ini, kerinduan yang tidak pernah ada batasnya, sebagai pengganti pertemuan terakhir kita di istana indah nan sucimu ini dalam sujudku.
Aku yang akhir-akhir ini jauh darimu, aku yang sudah terlena akan dunia yang fana ini, aku yang lebih mementingkan dunia dari pada akhirat, padahal aku tahu manusia hidup didunia ini berdasarkan skenario yang telah engkau tulis dan akan berakhir kembali lagi padamu.
Engkau izinkan diriku yang hina ini untuk kembali menatap wajah agungmu, dalam istana sucimu dan dalam surgamu. Saatku bentangkan sajadahku untuk bermunajat kembali kepadamu, rasanya hatiku tidak sanggup, setiap kali aku bersujud aku selalu teringat akan dosa yang telah aku perbuat. Tapi setiap kali aku bertemu denganmu, engaku selalu meyakinkan aku dengan firmanmu “Datanglah kepadaku, kaki kiri hapus dosa dan kaki kanan bikin pahala”.
Bukan aku tidak ingin menghapus dosaku, tapi setiap kali kaki ini melangkah di istana sucimu ini, rasanya tidak sanggup, aku malu, sangat malu, malu dengan dosa yang telah aku perbuat, padahal engkau selalu menerima Taubat dari hambamu, tapi hati ini selalu saja bergetar tak kala saat aku ingin melangkahkan kakiku di istana sucimu ini. Hati yang bergetar dengan air mata juga bayangan diri akan masa laluku yang hina ini
Ya Rabb...
Saat kau berikan ujian padaku, rasanya hati ini tidak sanggup, sangatlah menyakitkan. Aku pernah berpikir bahwa aku ingin lari dari semua ujianmu, aku pernah sempat kesal padamu karena garis takdir yang kau tujukan padaku. Ampuni khilafku ya Allah...
Ya Rabb...
Saat aku tadahkan tanganku untuk berdoa padamu dan mengadu padamu, rasanya sesak sekali, rasa sesak yang bercampur dengan rasa malu. Malu karena aku yang terlalu terlena akan dunia sehingga lupa padamu.
Sebelum engkau memanggilku kembali, izinkan aku dan berikan aku kesempatan untuk
bertaubat atas semua dosa dosa yang aku perbuat, aku mohon panggil aku ketika aku sudah
bertaubat, atau dalam keadaan aku yang sedang berjuang di jalanmu.
Ya Rabb...
Mungkin jika saatnya tiba, dan aku harus kembali lagi ke pangkuanmu, sebelumnya izinkan
aku untuk pergi dan mencium kakimu yang agung itu agar aku sadar bahwa aku adalah
hambamu yang lemah nan hina, hamba yang terlalu sibuk dengan dunia, sehingga lupa akan
datangnya hari akhir juga lupa akan siksaan yang amat pedih di akhirat kelak. Dan jika
kesempatan itu datang izinkan aku untuk membaca kembali surat surat cinta darimu, atau
mungkin aku yang akan menuliskan surat cintaku yang terakhir kalinya untukmu.
Surat cinta dan surat penyesalan yang aku tuliskan untukmu, juga air mata yang menjadi
saksi atas rinduku padamu, wahai Tuhanku. Berikan aku kesempatan untuk kedua kalinya,
dan ketuk pintu hatiku agar aku selalu mengingat akan kebesaranmu.
NAMA: ALYAA’ QURROTU AINII
SMAN 5 BANDAR LAMPUNG
Bagus bgttt Al, semangat ya hw yakin psti bisa 👍👍👍
ReplyDeleteMantap dah👍
ReplyDeleteMantap dah👍
ReplyDeleteBagus banget😱♡
ReplyDeleteSemingit alyaa🔥
ReplyDeleteSubhanallah, terinspirasi banget.
ReplyDelete