TENTANG SEORANG HAMBA

Surat Cinta Untuk-Nya

(Tentang Seorang Hamba)

 

 

Bismillahirrahmanirrahim ...

 

Ku tulis surat sederhana ini untuk Rab yang Maha Agung sebagai salah satu bentuk rasa peduliku terhadap sesama insan pendosa.

 

Wahai Allah ... Rabb seluruh alam.

Kemarin datang seorang pasien dari golongan adam. Ia terbujur lemas di atas kasurnya, tangan gemetar memeluk tubuhnya. Lisannya meracau memanggil nama-Mu. Nafasnya nampak cepat karena kesulitan mengambil udara. Disekitarnya tampak keluarganya, dengan netra berkaca-kaca dan usaha membendung air mata yang hampir tumpah, sembari terbaris butir-butir keringat dingin di dahinya. Ia adalah pasien yang baru saja divonis sebuah penyakit.

Yaa Rabb, Dzat yang Maha Kuasa ...

Kalbu hamba sangat terpukul melihat pasien yang tampak sangat tidak berdaya. Izinkan hamba mengucapkan terima kasih yang sangat besar kepada-Mu yang Maha Mulia, karena sampai detik ini hamba dijauhkan dari penyakit, baik yang ringan maupun yang berat seperti yang pasien tersebut alami. Hamba masih diberikan kesehatan serta keteguhan iman untuk senantiasa berpegang teguh pada agama-Mu. Dengan segala hal yang telah Kau berikan, hamba berjanji untuk selalu menjaga serta menggunakan setiap titik diri ini hanya untuk-Mu yaa Allah.

Wahai Allah ... Rabb yang Maha Tunggal..

Pasien itu ternyata mengidap penyakit yang tidak biasa. Kami menyebutnya sebagai penyakit aib, karena penularannya erat dengan dunia malam yang kelam, dunia yang jauh dari perintah-Mu serta mendekat kepada larangan-Mu. Aku tahu ini haram, tetapi pasien tersebut terpaksa menjalani profesi yang tidak Engkau ridhoi. Ia adalah tulang punggung dari tiga adik yang masih kecil dan orang tua yang sakit.

Yaa Rabb, Dzat yang Maha Menyembuhkan..

Hamba melihat perjalanan hidupnya tidak mudah. Oleh karena itu, berikanlah kesehatan untuk pasien tersebut. Angkatlah segala penyakitnya. Pulihkanlah fisiknya dan juga orang tuanya, ya Allah..Hamba bersyukur masih diberikan orang tua yang sehat. Orang tua yang dapat menjalankan kewajibannya dengan baik untuk kebutuhan anak-anaknya sehingga hamba tidak menjadi tulang punggung keluarga. Berikanlah kedua orang tua hamba keberkahan serta jauhkanlah mereka dari api neraka-Mu.

Yaa Allah ... Rabb yang Maha Mulia.

Pasien tersebut mendapat banyak cemooh dari lingkungannya. Mereka mengolok-olok dengan kalimat yang tidak elok. Seolah-olah ingin menyingkirkan dari kehidupan masyarakat serta menumbangkan martabat dirinya. Aku tahu perangai mereka tidak patut. Namun, Kau lah Rabb yang Maha Pengampun, berikanlah ampunan kepadanya. Perkenankanlah pintu tobat yang terbuka selebar-lebarnya. Tunjukkanlah jalan yang terang serta janganlah Kau murka kepadanya.

Rabb yang Maha Pemberi Karunia ...

Kuatkanlah pundak pasien dalam melewati fase ini. Kokohkanlah kakinya untuk melintasi kisah ini. Jadikanlah keringat sebagai peluntur dosa serta lelah sebagai penyubur amal kebaikannya. Tuntunlah pasien dan keluarganya menuju jalan yang Kau berkahi.

Wahai Dzat yang Maha Pemberi Manfaat.

Hamba yakin setiap yang Kau tuliskan dalam Lauhul Mahfudz mengandung hikmah serta pelajaran besar dan dalam. Hamba menuai banyak pelajaran kehidupan dari kisah ini.

Rabb yang Maha Pemberi Petunjuk ...

Hamba memohon kepada-Mu, perkenankan setiap pasang mata yang melihat peristiwa ini menjadi pintu hati yang selalu bersyukur kepada-Mu. Izinkanlah setiap pasang telinga yang mendengar perihal ini menjadi pintu pikiran yang selalu mengingat kepada-Mu serta kebesaran-kebesaran-Mu. Jadikanlah kami sebagai hamba yang mendapat hidayah-Mu.

 

Di belakang meja dokter, ku tuliskan surat ini sebagai ungkapan dari relung hati yang terdalam.

 

Bandar Lampung, 18 Oktober 2020

            Hamba yang memimpikan Surga-Mu

Aulia Sufi Sihab

Man 2 Bandar Lampung