TERUNTUK-MU MAHA CINTA

Dear Maha Cinta,

Lautan tinta tidak akan pernah cukup untuk menuliskan ribuan kata tentang rasa cinta dan kasih sayang  hamba kepada-Mu Yaa Rabb ku. Serangkain kisah hidup yang hamba jalani dalam curahan kasih sayang-Mu yang tiada henti tertulis dan tersusun rapi dalam sebuah buku diary. Terkadang ada tanya dalam hati ini, pantaskah hamba yang hina ini mendapatkan ketulusan rasa kasih dan sayang dari-Mu Yaa Rahman Yaa Rahiim ?.

 

Ya Allah...

Terbayang berapa banyak dosa yang telah hamba lakukan pada-Mu. Kehidupan yang fana ini sering menenggelamkan hamba dalam nikmat dunia yang membawa hamba lalai dalam melaksanakan semua perintah-Mu. Ajakan yang tedengar lembut dan penuh kasih untuk kembali bersujud pada-Mu sering hamba hiraukan. Merdunya lantunan ayat suci-Mu pun hamba anggap bising di telinga. Hamba merasa lebih tenang ketika alunan musik mengiringi hamba ke alam mimpi. Bahkan disaat hamba mendapat serangkaian musibah pun hamba menyalalahkan diri-Mu. Tapi tatkala hamba mendapatkan apa yang hamba inginkan, hamba merasa ini adalah hasil usaha hamba tanpa campur tangan dari-Mu.

 

Ya Allah...

Maafkan hamba jika masih sering mengeluh atas setiap takdir yang Kau tetapkan. Hamba tidak akan pernah mampu membaca rahasia-Mu, membaca maksud yang tersirat atas setiap takdir-Mu. Kau tak memberikan apa yang hamba pinta, namun Kau berikan apa yang hamba butuhkan, tak ada yang sia-sia sedikitpun bagi-Mu. Karena Kau adalah sebaik-baiknya skenario hidup yang tak akan mungkin mencelakai hamba-Mu. Ya Allah... Maafkan hamba jika masih kurang bersyukur atas setiap nikmat yang telah Kau berikan hingga detik ini. Sering kali kenikmatan yang Kau berikan membutakan mata hati. Hingga tanpa sadar hamba lupa bersyukur akan nikmat-Mu.

 

 

Ya Allah...

Kau anugerahkan pada hamba rasa cinta untuk mencintai makhluk ciptaan-Mu, meski terkadang cara yang hamba lakukan salah. Begitu banyak rasa cinta tercurah untuknya melebihi cinta seorang hamba pada Tuhan-Nya. Hingga akhirnya Kau menegur dengan memberikan sedikit luka. Tapi hamba yakin Kau telah menyiapkan seseorang yang sudah Kau tulis di Lauhul Mahfuz kala itu, Kau sebaik-baiknya Maha cinta dan Penyusun rencana.

 

Ya Allah...

Betapa rapihnya Kau menyusun dan menutupi segala keburukan dan aib hamba selama ini. Seandainya Engkau mau memperlihatkan dosa-dosa hamba, mungkin hamba tidak bisa bangkit karena beban dosa yang Engkau pikulkan di atas pundak ini. Tak ada seorang pun dari hamba-Mu yang mampu bangun dari baringnya karena tertindih beratnya dosa-dosa. Hamba pun tak tahu Ya Allah apakah hamba bisa bertaubat dengan taubatan nasuha?. Hamba pun belum yakin apakah hamba sudah benar-benar mampu untuk meninggalkan masa lalu dan dosa-dosa itu?. Hamba belum yakin apakah hamba bisa benar-benar menundukkan pandangan?, hamba belum yakin apakah hamba bisa menjaga lisan ini?, hamba belum yakin apakah hamba benar-benar bisa menjaga hati dan pikiran hamba?. Tapi adakah pilihan bagi hamba selain meminta ampunan-Mu?. Tidak ada pilihan lain kecuali hanya kepada-Mu Yaa Rabb ku.

 

Ya Allah...

Hamba tak tahu kapan ajal menjemput, itu rahasia-Mu. Ampuni dosa-dosa masa lalu yang membuat hamba malu untuk mengingatnya. Seandaiya dosa itu menjadi warna hitam di wajah hamba, pasti wajah ini lebih hitam daripada arang. Ampuni sekelam apapun masa lalu hamba, hapuskan dan tutuplah semua aib hamba selama ini. Perbaikilah sisa hidup hamba untuk selalu berada dalam jalan-Mu. Jangan Kau biarkan lisan dan hati ini kotor dan terjebak dalam kehidupan duniawi yang akan menenggelamkan hamba untuk menjauh dari-Mu. Terimakasih Tuhanku, Sang Maha Cinta...

PENULIS: ALVINA RAHMA dari MAN 1 PESAWARAN