“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada
malam Qadr (Kemuliaan)” Qs. Al-Qadr : 1
Bulan Ramadhan menjadi bulan istimewa untuk kita semua, ternyata
ada peristiwa nuzulul qur'an dan hal menarik di Film Raya and The Last Dragon.
Wah apa ya maksudnya ?
Sebelumnya, kita bahas terlebih dahulu tim yang ada di bulan
Ramadhan. Ada tim yang selalu menghitung tanggal sambil ngitung lembaran
Qur'an, tim rebahan tapi juga baca Qur'an seling selingan, tim ngeluh hari
puasa kenapa panasnya kebangetan, tim sholat malam gak tinggal, tim nunggu
bukaan paling depan. Pokoknya banyak banget timnya. Kamu yang mana nih ?
Walaupun kita terbagi-bagi di tim yang berbeda. Tapi sejarah
kita sama dan bisa menyatukan semua. Sejarah kenapa Al-Qur'an ada dan wajib
jadi pedoman kita. Asik.
Iya, sejarah itu dimulai di bulan yang mulia. Tepatnya di
tanggal 17 Ramadhan. Ada apa ya di
tanggal 17 Ramadhan ?
Ternyata ada momen paling istimewa yang menjadi asal usul
kita baca Qur’an hari ini. Ada momen
menarik di bulan Ramadhan selain Lailatul Qadar.
Hihiy bener, momen bersejarah turunnya Al-Qur’an untuk
pertama kalinya di muka bumi. Saat Rasulullah Shallahu ’Alaihi Wa Sallam lagi
ada di Gua Hira pada tahun 610 M. Kondisinya beliau lagi menenangkan hati dan
ternyata Malaikat Jibril datang membawa wahyu pertama.
Ayat pertama yang turun surat Al-Alaq ayat 1-5,
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ - ١
Arab-latin: Iqra` bismi rabbikallażī khalaq
Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,"
خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ - ٢
Arab-latin: Khalaqal-insāna min 'alaq
Artinya: "Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah."
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ - ٣
Arab-latin: Iqra` wa rabbukal-akram
Artinya: "Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,"
الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ - ٤
Arab-latin: Allażī 'allama bil-qalam
Artinya: "Yang mengajar (manusia) dengan pena"
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ - ٥
Arab-latin: 'Allamal-insāna mā lam ya'lam
Artinya: "Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."
Karena Rasulullah Shallahu ’Alaihi Wa Sallam tidak bisa
membaca, proses penerimaan wahyu inipun diajarkan langsung oleh Malaikan Jibril
lho. Hingga akhirnya Rasulullah hafal dan pulang ke rumah dengan kondisi
menggigil.
Nah, karena itulah turunnya Al-Qur’an berangsur-angsur
karena menerima wahyu dari Allah lewat Malaikat Jibril gak semudah yang kita
bayangkan.
Sekarang, setelah proses panjang Al-Qur’an diturunkan hingga
berhasil di bukukan dan terpampang di deretan lemari buku kita.
Sudah sejauh mana kita membaca dan memahami maknanya ?
Coba kita lihat dari Film Raya and The Last Dragon, saat
Raya tokoh utamanya mendapatkan kesempatan untuk pertama kalinya menjadi
pewaris dari penjaga sisu.
Sisu dipercayai sebagai gabungan kekuatan dari para dragon
yang bisa membuat dunia bisa baik-baik saja dari gangguan kekuatan jahat.
Saat kata-kata ayahnya yang menyatakan bahwa ia resmi
menjadi bagian penjaga sisu. Raya berbinar dan sangat bahagia.
Coba kita bayangkan saat kita sama seperti Raya. Kita punya
sisu versi muslimnya. Al-Qur’an yang menjadi penyempurna kitab sebelumnya dan
sebagai pedoman agar dunia tetap baik-baik saja dan kita selamat dari siksa api
neraka.
Sebangga apa saat kita dinyatakan sebagai pewaris dan
penjaga Al-Qur’an yang menjadi kekuatan terakhir di dunia ?
Duh, sedih banget ya kalau kita ngerasa Al-Qur’an cuman buku
biasa dan gak punya kekuatan apa-apa.
Kita memang punya keterbatasan untuk sekarang bertemu dengan
Allah dan bertanya apa saja yang menjadi pertanyaan di benak kita.
Tapi jangan sedih, kita punya Al-Qur’an yang dikasih sama
Allah untuk padoman dan jawaban atas segala bentuk pertanyaan yang mampir
dipikiran kita.
Apalagi saat momentum Nuzul Qur’an dan sebentar lagi
Lailatul Qadar, momen yang paling dekat dengan Al-Qur’an yang Allah sudah
jelaskan di surat Al-Qadr.
إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ
ٱلْقَدْرِ
innā anzalnāhu fī lailatil-qadr
1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ
wa mā adrāka mā lailatul-qadr
2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
lailatul-qadri khairum min alfi syahr
3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
تَنَزَّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ
فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ
tanazzalul-malā`ikatu war-rụḥu fīhā bi`iżni rabbihim, ming kulli amr
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin
Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
سَلَٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ ٱلْفَجْرِ
salāmun hiya ḥattā maṭla'il-fajr
5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
Yaudah kita doa aja yuk sama-sama,
"Allahumma Innaka Afuwwun Tuhibbul Afwa Fa'fu Annii"
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Dzat Yang Maha Pemaaf dan Pemurah
maka maafkanlah diriku.
(HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850)
Semoga hati kita semakin disadarkan dan dicendrungkan dengan
Al-Qur’an, karena Al-Qur’an yang akan
menjadi teman kita saat menunggu hari perhitungan.
Oh iya, jangan berputus asa ya walaupun belum maksimal
ibadah, karena masih Allah masih kasih kita untuk bisa memanfaatkan waktu yang
tersisa untuk benar-benar memohon ampunanya.
Sekian dulu ya bahasan tentang Qur'an Vs The Last Dragon. Semoga ada yang bisa diambil hikmahnya.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar