FORUM KERJASAMA ALUMNI ROHIS BANDAR LAMPUNG
KERJA BESAR UNTUK PERUBAHAN BESAR
Pendahuluan
Setelah Rasulullah Muhammad SAW wafat, risalah kenabian
selanjutnya diteruskan oleh para orang-orang yang konsisten menjalankan Islam
secara paripurna. Salah satu tugas Rasul adalah menyampaikan semua hal yang
bersifat kebaikan dengan tujuan agar manusia hanya murni beribadah kepada Allah
dan menjauhi semua sesembahan selain Allah SWT. Inilah yang menjadi inti dari
ajaran Rasul, sehingga membawa semua manusia hanya mengabdi kepada Allah
semata. Namun sayangnya, tugas kenabian ini tidak dipahami secara utuh oleh
kaum muslimin. Sehingga bisa kita lihat bahwa penyampai-penyampai pesan agama
hanya bertumpu atau dibebankan kepada orang yang kita kenal dengan sebutan pak
kiai, pak haji, pak ustadz atau guru agama. Padahal, semua orang muslim
memiliki kewajiban untuk menyebarkan risalah kenabian pasca wafatnya Muhammad
SAW.
Karena demikian pentingnya dakwah di kalangan kaum
muslimin, maka dipandang perlu untuk membuat terobosan agar semua komponen
masyarakat dapat menikmati indahnya Islam. Dengan kata lain, membuat terobosan
agar semua muslim memiliki kewajiban untuk menyampaikan Islam meski dalam
tataran yang sangat sederhana.
Pelajar sebagaimana psikologinya yang masih labil
merupakan bagian dari masyarakat atau komunitas muslim. Untuk itu elemen
masyarakat ini harus juga dikenalkan dengan nilai-nilai Islam sejak dini. Usia
pelajar setingkat SMU dan SLTP memang usia yang sangat menjanjikan, karena pada
usia itulah mereka mencoba menemukan jati dirinya. Tidak jarang, pencarian
jati diri itu dilalui dengan melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan norma
dan nilai-nilai Islam. Penyalahgunaan obat terlarang, tawuran pelajar,
menyontek, bahkan sederet kasus kriminal rentan dilakukan remaja.
Di satu sisi mereka memahami itu sebagai salah satu jalan
untuk mencari jati diri, tetapi di sisi lain itu adalah ketidaktahuan serta
kedangkalan berpikir mereka tentang wujud dari sebuah jati diri. Dari kasus
demi kasus yang terjadi, salah satu penyebab semua itu terjadi adalah ketiadaan
pembinaan moral dan kepribadian yang kental atau sarat dengan pesan- pesan
Islam.
Berbagai pemikiran itulah yang kemudian menggelitik
sekumpulan anak muda untuk menjadikan dakwah di kalangan pelajar sebagai wujud
amal bakti dan usaha demi menyelamatkan generasi penerus bangsa ini dari
kepunahan akhlak dan moralitas. Dengan demikian paling tidak sudah ada upaya
dari segelintir orang untuk concern dengan usaha pembentukan karakter
pelajar di sekolah yang tercover dalam lingkup kegiatan organisasi Rohani
Islam (Rohis) di setiap sekolah.
Kami Mencoba Berbuat yang Terbaik
Atas dasar pemahaman bahwa pelajar atau remaja adalah
elemen masyarakat yang memiliki jumlah besar dan rentan dengan masalah, maka
dakwah di kalangan pelajar adalah suatu keniscayaan. Sangat naif untuk
tidak terjun di dunia dakwah remaja dalam kondisi jaman yang semakin
tidak menentu ini.
Pertengahan 1998, beberapa alumni yang rata-rata ketika
di SMU-nya aktif di Rohis, sepakat untuk membuat organisasi yang mewadahi semua
sumberdaya alumni Rohis yang ada untuk berdakwah di almamaternya masing-masing.
Perasaan itu demikian kuat ketika menyaksikan dekadensi
moral pelajar yang semakin menjadi-jadi serta belum nampaknya kekuatan kebaikan
sebagai penyeimbang kekuatan kebatilan yang dari hari ke hari makin kuat
menancapkan kuku pengaruhnya di benak remaja muslim.
Pertemuan yang digagas itu pertengahan 1998 itu akhirnya
membuahkan hasil. Nama Forum Kerjasama Alumni Rohis SMU-SMK se-Lampung akhirnya
resmi dipilih sebagai cover organisasi yang menaungi semua sumberdaya alumni
Rohis. Sengaja mengambil skup Lampung supaya space dakwah semakin luas
dan bisa menjadi trigger bagi daerah lain. Saat itu pula motto FKAR
diluncurkan ke tengah khalayak: Laboratorium Dakwah Remaja yang masih
relevan sampai dengan saat ini.
Saat itu AD/ART belum ada, termasuk pedoman
keorganisasian masih meraba-raba. Tetapi, berhubung semuanya mantan aktivis
Rohis, panduan tertulis seperti itu tidak terlalu dibutuhkan. Karena pada saat
itu, FKAR langsung dihadapkan pada sejumlah kebutuhan di lapangan dimana Rohis
harus dibina dan diberdayakan secara lebih baik.
November 2001, FKAR mengadakan Musyawarah Besar (Mubes)
yang perdana. Beberapa hal strategis coba untuk diwujudkan. Notulensi-notulensi
rapat menjadi bukti bagaimana keseriusan itu demikian nampak untuk lebih fight
berdakwah di kalangan pelajar.
Sekian ide dan gagasan coba untuk dirumuskan. Dari sekian hal strategis
itu menghasilkan keputusan bahwa wilayah
kerja FKAR “dipersempit” hanya untuk wilayah kota Bandar Lampung. Ini mengingat
fokus kerja di kota yang belum maksimal sepanjang FKAR berdiri. Dan mulai saat
itu, FKAR lebih memprioritaskan pada pembinaan dan pengembangan Rohis di kota
Bandar Lampung.
Senin, 5 November 2001, hari yang bersejarah bagi FKAR,
karena pada saat itulah, laboratorium dakwah remaja ini resmi menjadi
yayasan. Lengkapnya Yayasan Forum Kerjasama Alumni Rohis SMU-SMK
se-Bandar Lampung. Dan mulai saat itu, FKAR menjalani kehidupannya
layaknya organisasi yang menuju ke arah yang lebih modern.
Seiring perkembangannya masa, di Era tahun 2016 FKAR tidaklah lagi berdiri sendiri. Kini FKAR hadir dalam Naungan Yayasan Tunas Lampung (YASLAM) yang berbadan hukum resmi. Sehingga FKAR kini langsung di bawah naungan YASLAM yang fokus pada pelajar dan pengajar.
Sejarah Kepemimpinan
Sejak awal berdiri Yayasan ini sudah mengalami 10 periode pergantian kepemimpinan sebagai berikut:
1998 - 2001 dipimpin oleh Arief Budiman, S.Si. dilanjutkan Ardi Anto, S.Si.
2002 - 2004 dipimpin oleh Mulyanto, S.T.P.
2004 - 2006 dipimpin oleh Adian Saputra, S.E.
2006 - 2007 dipimpin oleh M. Suhada, S.T.
2006 - 2007 dipimpin oleh Arif Budiman, S.T.
2007 - 2008 dipimpin oleh Arif Rahman, S.T.P.
2008 - 2010 dipimpin oleh Arif Budiman, S.T.
2011 - 2013 dipimpin oleh Ma’rufi, S.T.
2014 - 2015 dipimpin oleh Akhmad Munandar, S.T.
2016 - 2017 dipimpin oleh Restu Prayudi,S.T
2016 - 2017 dipimpin oleh Muarif, S.Pi
2018 - 2020 dipimpin oleh Muarif, S.Pi
VISI
“Menjadi lembaga pembinaan pelajar yang solid, mitra bagi publik pendidikan dan rujukan
komunitas pelajar Bandar Lampung”.
komunitas pelajar Bandar Lampung”.
MISI
- Membina keIslaman, keimanan, dan ketaqwaan pelajar muslim Bandar Lampung
- Memperkuatproses kaderisasi dan mengakselerasinya
- Menjalin hubungan dengan sekolah dengan program pemberdayaan karakter dan akademik
- Menjalin hubungan dengan mitra dakwah pelajar yang termasuk dalam aktivis dakwah sekolah permanen
- Memfasilitasi pelajar muslim Bandar Lampung untuk mempelajari Islam melalui program yang sistematis, terarah, efektif dan efisien.
- Membuat produk-produk dakwah sekolah yang dapat memperkuat hubungan dengan sekolah
- Mempercepat persiapkan SDM yang handal (spiritual, emosional, dan intelektual) sebagai penggerak dakwah di Bandar Lampung.
- Membuka lahan dakwah dan optimalisasi pengelolaan dakwah di SMP dan SMA Bandar Lampung dengan memperkuat hubungan dengan komunitas-komunitas kreatif dan berkarakter
- Memberi pelatihan skill untuk aktivis dakwah sekolah.
- Membentuk dan mengelola sarana yang kreatif dan inovatif dalam syi’ar dakwah dikalangan pelajar bandar lampung
- Menjadi lembaga yang mandiri dalam hal finansial
- Membangun jaringan kerjasama dengan instansi-instansi yang memiliki visi yang sama dengan organisasi
- membangun opini dan menyikapi isu-isu terkait masalah remaja, pendidikan dan agama
- mewujudkan pengadaan dan pengelolaan sarana dan prasarana organisasi
- melakukan penertiban dan pengelolaan administrasi organisasi yang rapi dan profesional
TUJUAN ORGANISASI
- Mewujudkan visi dan misi FKAR secara bertahap dan berkesinambungan melalui serangkaian kegiatan Pada periode kepengurusan FKAR Bandar Lampung 2016-2018.
- Bersama dengan pemerintah menanggulangi demoralisasi akhlak remaja Bandar Lampung
- Tumbuh suburnya pendukung dakwah dan kalangan pelajar yang memiliki kepribadian yang islami, kemampuan ilmiah dan dakwah, keterampilan individu dan kolektif, serta kemampuan bermasyarakat.
- Membentuk pelajar muslim yang memiliki keseimbangan emosional dan spiritual.
- Merupakan wadah bagi pelajar muslim untuk mengaktualisasi potensi diri.
- Mempersiapkan calon pemimpin bangsa yang berdaya saing dan berakhlak mulia
Dituliskan oleh : Adian Saputra dan Julia Agustina direvisi oleh Desliyani Natalia
Social Counter
Komentar