FKAR, Tim Kerja Sekolah dan
Rohis
Memang, beberapa kalangan bertanya mengapa FKAR hanya
terfokus pada kerja di Rohis. Bukankah masalah pelajar atau remaja adalah
masalah yang spacenya luas dan tidak hanya untuk mereka yang berada di
Rohis? Pertanyaan itu memang sangat kritis untuk dijawab secara bijaksana.
Kami memandang bahwa Islam adalah sebuah sistem (manhaj)
bagi semua manusia. Oleh karenanya standar yang dipakai adalah nilai serta
norma dalam Islam. Dalam skup organisasi, kami menganggap bahwa Rohis adalah
kendaraan yang paling pas untuk mengimpelementasikan nilai-nilai dakwah di
kalangan palajar. Ini mengingat bahwa Rohis itu adalah milik semua, bukan hanya
milik segelintir pengurus atau pelajar yang eksklusif yang asing di tengah lingkungan sekolah.
Bahwa Rohis adalah organisasi Islam itu adalah mutlak. Karena dia Islam, maka
dia terbuka untuk semua orang. Lagipula, yang akan diraup dengan daya jangkau
dakwah Rohis adalah semua kalangan pelajar dan bukan dari kalangan tertentu
saja.
FKAR sebagai wadah bernaung semua alumnus Rohis
tentunya tidak akan berdaya kalau bekerja hanya pada tataran konsep. Perlu ada
yang langsung terjun menangani serta bersentuhan langsung dengan obyek dakwah
yang dalam hal ini adalah siswa atau pelajar. Untuk itulah sebagai ujung tombak
FKAR di tiap sekolah, ada tim yang akrab disebut Tim Kerja Sekolah atau yang
biasa dikenal dengan TKS. TKS ini diangkat resmi dan bertanggung jawab kepada
FKAR. TKS inilah yang paling banyak berperan dalam memajukan kegiatan Rohis dan
membina kepribadian siswa di sekolah. TKS biasanya diambil dari alumni Rohis
yang bersangkutan. Tetapi, untuk beberapa sekolah yang sumberdaya alumninya
sedikit, FKAR meminta kepada beberapa personal untuk membantu di beberapa
sekolah. Maka tidak heran kalau banyak diantara TKS yang berasal dari luar
alumni sekolah tersebut, bahkan banyak yang berasal dari luar Bandar Lampung,
misalnya dari Natar, Pringsewu, Kalinda.
Hanya saja
sayangnya, karena kurangnya informasi dan silaturahmi, TKS sering terusik
oleh kecurigaan pihak sekolah. Pihak
sekolah sering merasa khawatir kalau-kalau alumni yang datang mengajarkan hal
yang membahayakan Rohis apalagi sekolah.
Untuk memecahkan
problem tersebut diperlukan hubungan yang harmonis serta komunikasi yang lebih
intens dengan pihak sekolah.
Secara umum, TKS bertugas untuk membantu keorganisasian
Rohis. Sebagai alumni yang punya banyak pengalaman, mereka akan memberikan
bekal keislaman, keorganisasian serta skill lainnya untuk kemajuan dakwah di
sekolahnya masing-masing. Efek positifnya memang sangat banyak, yang paling
terasa adalah hubungan dengan pihak sekolah terutama guru dan kepala sekolah
terjalin dengan hangat. Bahkan para alumni sudah menganggap guru di sekolah
sebagai orang tua mereka sendiri. Sungguh keindahan ukhuwah yang tiada
bandingannya.
Dengan jumlah sekolah yang banyak terakses oleh FKAR, tentunya
membutuhkan sumber daya manusia dalam jumlah banyak. Tetapi, inilah kendala
klasik di lapangan, jumlah permintaan selalu lebih besar daripada jumlah
penawaran. Artinya, jumlah sekolah yang harus ditangani jauh lebih banyak
dibandingkan sumber daya manusia yang tersedia. Belum lagi kalau beberapa
sekolah meminta agar kegiatan pengajian (tutorial) di sekolah tersebut
diwajibkan. Jelas, butuh banyak tutor atau mentor untuk menangani itu semua.
Lagi-lagi FKAR ditantang untuk menyelesaikan semua kendala di lapangan tersebut
dan berpacu dengan waktu yang terasa begitu kebut dalam berjalan.
TKS Sendiri Merupakan bagian dari Keluarga Besar Dakwah Sekolah yang personilnya merupakan alumni ROHIS, memiliki fungsi kerja berkoordinasi dengan FKAR, mengawal dan memonitor program-program Dakwah yang diusung oleh ROHIS.
TKS merupakan badan organisasi mendiri yang struktur pengurusanya diisi oleh para alumni dari sekolahnya terdahulu atau lintas sekolah. Mengelola Pembinaan dan Pengembangan secara bersinergi, merupakan para tutor tetap BBQ / Halaqoh (program pembinaan pelajar).
BBQ (Bina Baca Qur'an)
Social Counter
Komentar